Arsip Blog

Kamis, 29 November 2018

Hanya makan ?

Makan dan makan


Makan merupakan kebutuhan dasar manusia, bahkan ada yang bilang bawa hidup untuk makan. Benarkah, hidup untuk makan ? Mari kita lihat dulu bahwa definisi  makan adalah  memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta mengunyah dan menelannya, sehingga berguna bagi kesehatan dan penunjang aktivitas setiap harinya.

Nah, ini dia yang penting kata "memasukkan makanan" entah itu makanan pokok ataupun makanan pembuka, penutup dan makanan ringan. Saya coba untuk membedakan bahwa makanan pokok yaitu makanan yang harus mengandung karbohidrat, vitamin, lemak nabati, protein juga mineral. Pembagian  makanan lainnya hanyalah untuk mendukung  kebutuhan pokok manusia.



Seperti contoh makanan yang saya posting ini. Dibuat oleh keluarga saya, dan bisa dilihat bahwa sambal pete itu begitu menggoda. Bukan hanya karena tehnik pengambilan gambar, melainkan memang sambal pete tersebut memiliki rasa yang menggoda lidah. Saat nasi hangat bercampur dengan pedasnya sambal dan getirnya pete. Wah... nikmatnya mengalahkan masalah yang sedang dihadapai hahahaaha. Terlebih yang namanya dibuat keluarga pastilah bumbu utamanya adalah "kasih sayang"  Rindu masakan berasa "kasih sayang" pulanglah ke rumahmu.


  

Zaman sekarang, makanan bukan hanya masalah memasukan  sesuatu ke dalam mulut. Mengapa demikian ? 
Hal tersebut dikarenakan di tahun 2018 ini makanan adalah seni menata masakan, seni memotret, info bagi sesama hingga kepuasan mata. Bukankah demikian....? Ketika saya melihat makanan maka yang ada dalam benak saya tidak hanya melihat rupa makanan lebih dari itu, rasa makanan menjadi yang terutama bukan ?

Ini dia saya perkenalkan "Garang asem alam Sunda" lain kali kalau kalian ke daerah Bandung infoin deh, bisa janjian dan kita makan bareng "Garang asem" ini. Rasanya itu hmmmmmmm.
  1. Rasa kuahnya itu kaldu banget, ditambah dengan rawit domba dan belimbing wuluhnya membuat rasa kaldunya menjadi pedas gurih. Parah ini sih enak banget.
  2. Ayamnya empuk, enak banget.
  3. Wangi daun pisangnya membuat rasa Garang asam ini menjadi lebih garang.
  4. Resep coming soon okay pemirsa :)



Jenis makanan 

Begitu banyak jenis makanan yang ada di negeri kita Indonesia. Makanan yang rasanya bercampur antara asin manis asam ataupun manis saja, asam saja, pahit saja, wah banyak sekali rasa  yang tersedia di Indonesia.

                                          

Nah kalau foto yang diatas itu adalah "Pampis" apaan tuh ? Pampis adalah masakan dari Manado dimana memadukan antara sambal dan ikan cakalang asap. Jangan kuatir bahwa cakalang asap ini bisa diganti juga dengan ikan tongkol biasa. Bedanya, kalau menggunakan cakalang asap rasanya akan lebih enak karena ada aroma bakaran hmmmmmm.

Makanan Indonesia memang tidak ada habisnya. 
Saya akan bahas berbagai jenis kuliner di postingan kuliner berikutnya.
Oh ya, bersama dengan beberapa resep unggulan khas Indonesia ala rumah by mama saya.

Saya akan menutup dengan Mie Laksa 


  Mie Laksa Kedai Kopo Oh di Wilayah Kab. Bandung ini memang enak nendang hahahahaaah. Kenapa ? karena dalam semangkuk mie laksa ini terkandung gurihnya kaldu dari ebi udang enak banget. Hey tidak hanya itu saja ada mie yang kenyal ditambah renyahnya toge dan mantapnya telur membuat lengkaplah rasa enak dalam semangkuk Mie Laksa ala Kedai Kopi Oh.


"Hal yang perlu disyukuri dari sepiring makanan adalah terimakasih atas rejeki-Mu, anugerahkanlah sesamaku yang masih membutuhkan makanan seperti Engkau memberkatiku" By. Maya Patricia

Makanan bukanlah "Hanya makan" namun makanan adalah rejeki. Oleh karena itu saya punya tips untuk kalian yang senang makan atau senang menfotonya saja atau bahagia memasaknya saja  yaitu :

  • Makanlah apa yang diperlukan tubuhmu
  • Makanlah  makanan yang pasti dihabiskan
  • Jika tidak akan habis, makanlah secukupnya.
  • Terimakasih untuk tidak menambah sampah bumi dengan menghabiskan makananmu.
  • Gunakanlah sedotan non plastik jika memungkinkan. 
  • Sayangilah bumi, seperti Yang empunya bumi selalu mengasihi kita ciptaanNya.
  • Jika makananmu berlebih, ingatlah untuk berbagi dengan sesamamu.








13 komentar:

  1. mendadak lapar setelah baca artikelnya, harusnya makan kenyang dulu baru membacanya hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, dikunjungi saya. Terimakasih loh kk dian. Have a good day.

      Hapus
  2. Shyup,,,shyup,,,bikin saliva saya menetes hanya dengan membacanya,,,
    Apalagi saat sy ingat rasanya dilidah saya,,,wah,,bikin perut bergemuruh,,
    Perut kenyang,,hati bahagia,,jangan lupa berbagi dengan sesama dan cintailah bumi kita ini!

    BalasHapus
  3. Kayaknya itu pampis kalau dimakans ama alu ndene dari Ende, top markotop! Klop banget ... hehehe.

    BalasHapus
  4. siip tipsnya...terutama tentang berbagi untuk sesama

    BalasHapus
  5. Wow sangat membantu nih bagi yg mau kuliner dibandung, ditambah udara bandung yg dingin, pasti nikmatnya bertambah 😍

    BalasHapus
  6. ini jadi bikin lapar kan hahaha, ditunggu ah resepnya :)

    BalasHapus
  7. Selamat makan.... ��
    Nasehat yang baik untuk makan apa yang baik untuk dimakan bukan siapa yang dimakan.
    Jangan sampai teman makan teman ya... �� Jangan gara2 makanan kita jadikan teman sebagai makanan pembuka untuk makanan utama yang sebenarnya belum tentu baik untuk tubuh... ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah..berat ya "makanan" sore saya hahahaahaahha.
      💞

      Hapus
  8. Kok tiba-tiba saya pingin nambah makan yach..
    Ha ha ha

    BalasHapus
  9. "PETE" salah satu penambah selera makan ala saya. Tapi anehnya, setiap selesai mengkonsumsi yang namanya pete, saya mendadak jadi pribadi yang pendiam saat berada di keramaian. Entah kenapa agak berat rasanya untuk membuka mulut. Hehe

    BalasHapus
  10. Tenang, hal tersebut tidak hanya anda yang mengalami pak... Kebanyakan orang yang makan pete mengalaminya. Tapi, jika pete menjadi menu selanjutnya, maka akan tetap disantap bukan...?

    BalasHapus

All you can eat

Hanya makan ?

Makan dan makan Makan merupakan kebutuhan dasar manusia, bahkan ada yang bilang bawa hidup untuk makan. Benarkah, hidup untuk makan ? M...

356 Hari